Saya, lahir sebagai anak ke 2 dari 7 orang bersaudara. Pada
saat saya kelas 3 SMP, bulan Februari 1989, ayah saya Bpk. H. Abdul Muin
meninggal dunia. Dengan meninggalnya ayah menyebabkan Ibu saya yang
tadinya tidak pernah bekerja terpaksa harus banting tulang menghidupkan
ketujuh anaknya untuk bertahan hidup.
Melihat kondisi demikian, saya memutuskan setamat SMP akan melanjutkan ke
sekolah kejuruan dengan harapan bisa langsung mendapatkan pekerjaan.
Selulus SMP saya mendaftar ke Sekolah Menengah Teknologi Kimia, karena
nilai nilai pelajaran ilmu eksakta saya cukup bagus.
Alhamdulillah,
begitu selesai ujian akhir di SMT. Kimia, bahkan sebelum
ijazah saya terima dari Kepala Sekolah, saya langsung mendapatkan
pekerjaan di sebuah perusahaan jamu dan kosmetika terkenal yaitu PT.
Mustika Ratu. Namun, begitu menerima gaji pertama, saya merasa sedih,
karena berdasarkan hasil perhitungan, gaji saya hanya akan habis
untuk uang transport dan makan siang. Dengan gaji tersebut akan sulit
bagi saya membantu Ibu membiayai adik-adik.
Saya
hanya bertahan sekitar 1 tahun di perusahaan tersebut, kemudian saya
melamar pekerjaan ke PT. Takeda Indonesia sebagai Medical Representative
, dengan pertimbangan selain gaji yang lebih baik , fasilitas lain yang akan didapat
adalah kendaraan operasional, insentive, maupun reward lain jika target
penjualan tercapai.
Dengan
dorongan ingin membantu Ibu, saya berusaha keras untuk selalu mencapai
target penjualan. Sehingga nyaris setiap tahun saya selalu menjadi “The
Best Achievement” dimana reward yang diberikan selain insentive yang
bisa lebih besar berkali lipat dari gaji, juga mendapat trip perjalanan
keluar negeri, Tidak jarang saya juga mendapat beberapa barang
elektronik sebagai hadiah jika sedang ada program Product Challenge.
3
tahun bekerja di Takeda, lalu pada 1996 saya mendapat tawaran untuk
bergabung dengan PT. Bayer Indonesia sebagai Senior Medical
Representative dan pada tahun 1999 saya pindah kerja lagi ke
Degussa-Huls sebagai Area Manager.
Menjadi
sales yang tidak harus ‘ngantor dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore
membuat saya memiliki kesempatan bekerja sambil kuliah. Sehingga saya
bisa kuliah Teknik Perminyakan dan dilanjut Manajemen Bisnis.
Tahun
2001 saya menikah dan pada Agustus 2002 melahirkan anak kembar. Karena
ingin mengasuh dan mengurus kedua anak saya tersebut, maka pada 2003
saya memutuskan mengundurkan diri dari pekerjaan saya saat itu. Namun,
karena terbiasa memiliki sumber pemasukan sendiri, saya menjadi gelisah,
kemampuan saya untuk berbagi kepada keluarga dan saudara menjadi
terbatas, karena income hanya dari gaji suami.
Tahun 2004, kami memutuskan membuat dan membangun perusahaan sendiri. Yaitu PT. Harvest Chemical Solution , ( http://www.harvestchemical.co.id )
yang merupakan perusahaan perdagangan Bahan Kimia untuk Industri. Suami
saya yang sejak awal berkarir bekerja dibagian Riset dan Pengembangan,
maka suami fokus dalam pengembangan produk dan masalah teknis lainnya.
Sedangkan saya yang berkarir di bagian Sales, mendapat tugas mengurus
Penjualan dan Pemasaran.
Alhamdulillah, dengan ijin Allah, restu dari orang tua dan kerja keras kami, sejak Tahun 2007 perusahaan kami sudah mengeksport ke Sudan , Malaysia , Vietnam , dan Mesir.
Dengan
menjadi SALES saya menjadi mendapat banyak ilmu dan manfaat. Tidak
hanya pengetahuan seputar produk –produk yang pernah saya pasarkan ,
namun juga bertambah luasnya jejaring dan persaudaraan yang bisa dibina
selain dengan pelanggan juga dengan masyarakat disekitar saya.
1 komentar:
wah. hebat.. sya sngt slut sma mbk. ulet.. dan rajin. tekun.. n pkerja keras..
Post a Comment