
Gara-gara membaca
sebuah tabloid wanita yang membahas tentang Jalan-jalan Hemat ,
saya dan suami jadi tergerak untuk mencoba melaksanakan Umrah pada 10
hari akhir Ramadhan tahun ini dengan ‘cara’ lain, alias tidak dengan cara
biasa yang melalui KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji/Umrah), melainkan
dengan ala backpacker.
Setelah googling dan browsing mencari
informasi tentang cara apply Visa, tiket, penginapan dan sebagainya, ternyata yang kesulitan
pertama adalah mencari tiket pesawat . Berdasarkan informasi dari berbagai
maskapai yang dihubungi , tiket tujuan Jeddah dan Medinah pada bulan Ramadhan
sudah habis di booking oleh BPIH. Terutama BPIH yang
besar-besar, konon membooking hingga ratusan seat sekaligus.
Kesulitan berikutnya
adalah Visa, karena ternyata Visa Umrah hanya bisa di apply melalui
BPIH tertentu, dan hanya sekitar 100-an BPIH yang diberi Previlege sebagai
operator Visa. Apabila bermaksud mengurus perorangan, prosedurnya lebih rumit
dan ada beberapa berkas yang harus dilampirkan, seperti undangan dan surat jaminan dari
Penduduk Arab Saudi dll. Jika tanpa surat-surat tersebut nyaris mustahil
mendapatkan visa umrah.
Berdasarkan
informasi dari sebuah milis backpacker akhirnya kami
mengajukan permohonan Visa dan Booking tiket pesawat via
sebuah BPIH, dengan membayar sejumlah fee. Dan alhamdulillah
, melalui BPIH tersebut ternyata kami mendapat teman seperjalanan sebanyak 28
orang.
Pada tanggal 4
Agustus 2012 kami berangkat dengan pesawat Batavia Airline langsung dari Jakarta menuju Jeddah.
Dan pulang kembali pada tanggal 25 Agustus dengan Pesawat Saudi Airlines
melalui Singapore.
Banyak cerita
menakjubkan selama perjalanan umrah kali ini yang Insyaa Allah justru menjadi
pengalaman hidup yang tak terlupakan.
*Bersambung, nunggu
bocah-bocah kalem bin tenang*
0 komentar:
Post a Comment