Bagian II : CACAR AIR.
Virus Varicella Zoster Virus (VZV) adalah DNA virus
yang menyebabkan penyakit Varicella (Cacar Air atau Chickenpox) dan Herpes
Zoster (HZ atau shingles). Jenis virus yang sama ini dapat menyebabkan 2
penyakit yang berbeda tergantung dari paparannya. Penyakit Varicella diakibat
paparan virus yang berasal dari luar tubuh, sedangkan herpes zoster disebabkan reaktifasi
virus varicella zozter yang pernah menginfeksi tubuh dimana virus tersebut berada
dalam bentuk latent tetap masih hidup dalam tubuh kita.
Virus Varicella sangat menular. Penularan
terjadi secara epidemi dan umumnya menyerang anak-anak.
Berikut ini adalah paparan singkat mengenai
kedua penyakit tersebut.
A. Cacar
Air / Varicella / Chickenpox.
Sebenarnya virus Varicella
Zoster
ini tidak menyebabkan cacar pada ayam, sehingga penamaan Chickenpox adalah
salah kaprah. Namun, begitulah istilah yang terlanjur berkembang di masyarakat.
Penyakit ini lebih berkembang di daerah
dengan tropis dibandingkan pada daerah yang memiliki empat musim.
Penyakit ini memiliki angka kejadian 91% pada
manusia berusia 1-14% , 60% pada manusia berusia 5-9%, namun jarang ditemukan
pada bayi maupun dewasa diatas usia 20 tahun.
Berdasarkan hasil penelitian Dr. Heberden pada
tahun 1767, penyakit cacar (sering disebut cacar api) atau smallpox dapat
dibedakan secara klinis dari cacar air.
Pada tahun 1974 Dr. Takahasi dari Universitas
Osaka berhasil berhasil mengembang biakkan virus liar varicellla hidup yang telah dilemahkan (live attenuated
virus) dengan mengembang biakkan dalam kultur jaringan sel diploid manusia, dan
strain Oka inilah yang dipakai sebagai antigen
untuk membuat vaksin varicella yang banyak digunakan hingga saat ini.
Penularan Virus Varicella melalui udara
dengan percikan air liur penderita atau cairan yang keluar dari gelembung kulit
yang pecah. Selain itu,VZV juga bisa ditularkan dari penderita herpes zoster.
VZV memiliki masa inkubasi 10-21 hari. Pasien
yang terpapar virus ini akan mengalami demam diikuti timbulnya gelembung berisi
air di kulit sekitar perut dan dana yang kemudian menyebar ke anggota gerak
tubuh. Erupsi kulit ini menyebabkan rasa gatal yang justru jika digaruk dapat
menyebabkan infeksi sekunder, serta meninggalkan bekas luka yang sulit
dihilangkan. Komplikasi jarang terjadi namun pada anak yang memiliki sistem
pertahanan tubuh yang lemah komplikasi yang timbul justru lebih fatal, seperti Pneumonia,
Encephalitis, Kelainan ginjal :glomerulonephritis, infeksi jantung
pericarditis, radang testis orchitis, apendiksitis, radang sendi arthritis dan
hepatitis.
Wanita Hamil yang terserang VZV dapat
menimbulkan dampak yang berbahaya bagi janin dalam kandungan. Yaitu Congenital
Varicella Syndrome, yaitu kumpulan kelainan fisik dan mental yang ditemukan
pada bayi yang lahir dari ibu yang mendapat infeksi VZV sewaktu kehamilan
berlangsung. Kelainan tersebut diantaranya adalah kerusakan Sistim Saraf Pusat
SSP janin, kerusakan pada jaringan kulit dan selaput lendir mukosa, kerusakan
saraf mata, juga katarak dan kebutaan, kecacatan anggota gerak tubuh, mental
retardasi bahkan hingga kematian janin dalam kandungan.
Bersambung,...
Pengobatan Cacar Air:
Umumnya Varicella dapat sembuh dengan sendirinya.
Akan tetapi serangan berulang mungkin terjadi saat pasien mengalami panurunan
daya tahan tubuh. Pemberian "Asiklovir" tablet 800 mg per hari setiap
4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan
salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang
terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Pasien juga dianjurkan untuk mandi
menggunakan Larutan Permanganat Kalium 1%
0 komentar:
Post a Comment