Bagian III : HERPES ZOSTER atau SHINGLES
Pada saat menginfeksi, sebagian VZV akan
menyusup ke bagian saraf sensoris (ganglion sensoris) dan berada dalam keadaan
laten seumur hidup orang yang terinfelksi tersebut. Pada saat daya tahan tubuhnya
melemah, maka VZV akan reaktivasi dan menyerang kembali dalam bentuk penyakit Herpes
Zoster atau shingles.
Herpes Zoster atau shingles adalah suatu kondisi kulit yang bererupsi kulit membentuk
gelembung berisi air yang menjalar pada satu sisi tubuh. Timbulnya erupsi ini
diikuti rasa nyeri yang hebat. Gejala lain dari penyakit ini adalah demam,
sakit kepala, menggigil, gangguan lambung
Setiap pasien yang pernah menderita cacar air memiliki kemungkinan akan menderita Herpes
Zoster juga. terutama pada pasien yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh
yang lemah seperti penderita kanker, HIV atau pasien yang sedang mendapat
pengobatan yang menekan sistem pertahanan tubuh seperti obat steroid. Namun
Herpes Zoster hanya kurang dari 10%
terjadi pada usia 20 tahun dan kurang dari 5% pada pasien dibawah 10 tahun. Umumnya pasien hanya akan
menderita Herpes Zoster satu kali seumur hidupnya, dan sangat jarang penyakit
ini berulang.
Herpes Zoster atau Shingles dimulai dengan
ruam kulit kemerahan (rash) yang nyeri pada salah satu sisi tubuh atau muka.
Pasien akan merasakan perih, gatal dan sakit seperti ditusuk-tusuk pada daerah
ruam tersebut. Ruam ini kemudian akan membentuk gelembung berisi air yang
berlangsung selama 7 – 10 hari, dan akan menghilang setelah 2 – 4 minggu
kemudian. Rash akan tumbuh melingkar pada satu sisi tubuh, sehingga cacar jenis
ini disebut juga sebagai cacar ular. Cacar yang menjalar hingga ke mata dapat
menyebabkan kebutaan.
Herpes Zoster umumnya tidak menular. Namun jika VZV, virus penyebab penyakit ini memapari orang belum terkena cacar air maka orang tersebut akan menderita cacar air, bukan Herpes Zoster. VPV pada Herpes Zoster menulari dari cairan yang keluar dari gelembung di kulit. Bukan dari air liur akibat bersin atau batuk. Selain itu virus pada gelembung Herpes Zoster yang ditutup tidak menular, sehingga pasien dianjurkan untuk menutup gelembung tersebut, tidak menggaruk, cuci tangan sesering mungkin untuk mencegahpenyebaran VPV. Hindari pasien Herpes Zoster kontak dengan Ibu Hamil yang belum pernah menderita cacar, bayi dan orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah
Herpes Zoster umumnya tidak menular. Namun jika VZV, virus penyebab penyakit ini memapari orang belum terkena cacar air maka orang tersebut akan menderita cacar air, bukan Herpes Zoster. VPV pada Herpes Zoster menulari dari cairan yang keluar dari gelembung di kulit. Bukan dari air liur akibat bersin atau batuk. Selain itu virus pada gelembung Herpes Zoster yang ditutup tidak menular, sehingga pasien dianjurkan untuk menutup gelembung tersebut, tidak menggaruk, cuci tangan sesering mungkin untuk mencegahpenyebaran VPV. Hindari pasien Herpes Zoster kontak dengan Ibu Hamil yang belum pernah menderita cacar, bayi dan orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah
Pengobatan
Herpes Zoster
biasanya dengan pemberian obat anti virus, seperti acyclovir, valacyclovir, dan famciclovi. Obat in membantu
mempersingkat lamanya penyakit dan meringankan derajat keparahan penyakit. Agar
pengobatan efektif, obat sebaiknya diberikan saat timbulnya tanda ruam sebelum
terbentuknya gelembungan di kulit.
Jika timbul rasa nyeri pasien dapat diberikan
analgetik. Untuk mengurangi rasa gatal kulit pasien bisa dioleskan lotion
calamin atau krem penghilang rasa gatal.
![]() |
Herpes Zoster Sumber gambar: Google |
Sumber:
0 komentar:
Post a Comment