Dua foto
dibawah ini Saya dapat dari seorang teman lama saat masih menjadi
karyawan sebuah perusahaan PMA Jepang. Setelah sekian belas tahun berpisah, kami bertemu
kembali dengan bantuan Facebook.
Ia takjub
dengan perubahan Saya yang "mengibu-ibu" alias rempong dengan segala
macam aktifitas ala emak-emak, padahal dulu, katanya, Saya rada-rada tomboy.
"Ah, itu hanya ilusi, mana
ada gadis jilbaban semanis aku tampak tomboy?"
bantah Saya.
"Iya, emang berjilbab
membuatmu berkurang penampilan tomboynya.
Tapi tetap aja mainnya ama cowok-cowok
Duh nih teman, baru juga ketemu
lagi secara 'maya, sudah mengajak berdebat.
Ya sudahlah, Saya mengalah.
Saat Saya flashback, apa yang teman
tulis di komen FB adalah nyaris benar. Saya katakan nyaris karena Saya
sebenarnya punya koq, teman perempuan. Lah, teman sekolah Saya ada dong yang
perempuan. Teman kerja juga , terutama para sekretaris
dan bagian administrasi. Saya kan juga berteman dengan
mereka. Namun terhadap teman-teman perempuan tersebut hanya sekedar saling kenal. Saya
lebih nyaman bergaul akrab dengan cowok
Berkumpul dengan cowok bukan berarti
tidak pernah bergosip. Mereka juga
bergosip. Tapi bergosip dengan teman cowok terasa hanya sebagai bahan obrolan . Sedangkan diantara para teman cewek bergosip seringkali sebagai ungkapan perasaan. Entah
karena iri atau sebal.
Berada diantara cowok membuat Saya
tampil apa adanya. Ngga perlu bedakan,
apalagi lipstikan. Karena
kedua hal tersebut tidak lazim dilakukan oleh cowok masa abege Saya dulu. Jelas beda dengan cowok Metroseksual sekarang, aiihhh...perawatan tubuh dan perabotan lenongnya sama
hebohnya dengan cewek.)
Saat
kumpul-kumpul kami tidak perlu jaim.
Kalau lagi bokek ,
Saya bisa terang-terangan jujur mengaku gara
dae dokat alias tidak punya
uang. Karena mereka juga sering sama bokeknya.
Jadi tempat tongkrongan favorit kami bukan di kafe atau warung bakso terkenal,
melainkan di 'warung Indomie' di pinggir jalan. Bahkan saat kompak bokek, sepiring roti bakar 'disikat' beramai-ramai.
Jaman
Saya SLTA , sering terjadi saling serang antar sekolah. Sehingga jalan
ramai-ramai dengan teman cowok juga membuat Saya merasa aman, bahkan jika harus
melalui danger area. Tenang, banyak 'satpam'nya...Hehehe...
Lebih
daripada itu, dikelilingi para cowok membuat tingkat kepercayaan diri Saya berada di level
tertinggi. Jika cewek lain hanya didampingi 1 cowok, sebagai pacarnya, Saya bisa dikelilingi 10 cowok sekaligus. Saya jadi merasa sebagai The Most Wanted Girl in The
World.
Ahik!!
2 komentar:
Ahaha, iya. Banyak cewek yang juga lebih nyaman temenan dan bergaul ama cowok. Alasannya, pergaulan cowowk gak sekejam cewek. Kalo cewek, apa-apa jadi bahan gosip. Kalo saat kita gak ada di antara mereka, bisa jadi kita lah bahan gosipnya. :3
Mbak Hilda Ika, kadang-kadang sering begitu.
Terima kasih sudah berkunjung
Post a Comment