Bagian
V : Pahami Apa yang Dikerjakan Auditor Independen.
Perusahaan- perusahaan besar biasanya
memiliki auditor internal yang merupakan
karyawan perusahaan tersebut. Namun dalam laporan keuangan tahunan , mereka seringkali
mencantumkan opini auditor independen tentang laporan
keuangan perusahaan tersebut.
Orang awam seringkali mengira bahwa auditor independen bertugas memeriksa keakuratan laporan
tersebut. Sesungguhnya bagi auditor independen akan sulit memastikan bahwa
laporan keuangan tersebut 100% akurat, kecuali firma auditor tersebutlah yang
melakukan pencatatan transaksi dan menyiapkan laporannya. Namun, jika hal
tersebut dilakukan, maka firma tersebut tidak bisa disebut Auditor Independen lagi.
Dalam kapasitas auditor
independen
sebagai orang luar perusahaan yang obyektif, mereka mengevaluasi apakah laporan
keuangan tersebut menampilkan posisi
keuangan perusahaan dan hasil operasi serta arus kasny dengan benar. Untuk memastikan
hal tersebut, auditor akan melakukan berbagai cara seperti bertanya dan meminta
konfirmasi kepada para pelanggan, pemasok dan pihak-pihak lain yang berhubungan
dengan keuangan perusahaan.
Auditor juga akan memeriksa prosedur dan alur
pemeriksaan berkas keuangan (seperti: faktur invoice, dll) untuk meminimalkan
kesalahan dan penipuan dalam pencatatan. Auditor juga akan memastikan bahwa
berkas keuangan (misalnya faktur) sudah dicocokkan dengan dokumen pendukung
lain secara benar.
Program komputasi keuangan termasuk juga akan diperiksa oleh auditor. Mereka akan melihat apakah ada kesalahan dalam program tersebut. Misalnya dalam pembulatan angka dalam faktur tagihan (biasanya satuan sen). Apakah pembulatan tersebut ditanggung oleh perusahaan atau ditanggung oleh pelanggan. Apabila kesalahan pembulatan tersebut memiliki nilai yang besar, auditor akan menilai kesalah tersebut sebagai kesalahan material dan akan meminta perusahaan merevisi kembali laporan keuangannya.
Program komputasi keuangan termasuk juga akan diperiksa oleh auditor. Mereka akan melihat apakah ada kesalahan dalam program tersebut. Misalnya dalam pembulatan angka dalam faktur tagihan (biasanya satuan sen). Apakah pembulatan tersebut ditanggung oleh perusahaan atau ditanggung oleh pelanggan. Apabila kesalahan pembulatan tersebut memiliki nilai yang besar, auditor akan menilai kesalah tersebut sebagai kesalahan material dan akan meminta perusahaan merevisi kembali laporan keuangannya.
Opini auditor dapat memberi opini “bersih” ,
atau “wajar dengan syarat” tentang laporan keuangan.
Artikel mengenai Laporan Keuangan Perusahaan , Silakan
baca juga:
0 komentar:
Post a Comment