Andrew
Chan dan Myuran Sukumaran adalah dua dari sembilan orang warga Australia yang
tertangkap pada 17 April 2005 di Bali, -sehingga kesembilan orang ini disebut ‘Bali
Nine’- dalam upaya mereka menyelundupkan heroin seberat 8.2 kg dari Bali ke
Australia. Kini Andrew Chan dan Myuran Sukumaran diputuskan oleh pengadilan
akan dieksekusi mati dihadapan regu tembak. Menanggapi
hal tersebut, Perdana Menteri Australia Tony Abbott meminta agar pemerintah Indonesia meninjau
kembali hukuman mati itu. Namun dalam pernyataannya PM ini melakukan slip of
tongue dengan mengungkit-ungkit bantuan yang telah diberikan Australia saat musibah tsunami Aceh pada Desember 2004. Ia ingin agar pemerintah Indonesia
membalas kebaikan mereka dengan tidak menjatuhkan hukuman mati kepada kedua
penyelundup heroin itu. "Australia
telah mengirimkan bantuan dalam jumlah besar. Australia
juga telah mengirimkan angkatan bersenjata untuk menolong Indonesia
sebagai bagian bantuan kemanusia. Bahkan beberapa relawan Australia meninggal kala membantu Indonesia saat
itu. Saya ingin katakan kepada rakyat Indonesia
dan pemerintah Indonesia ,
kami Australia
selalu membantu Anda dan kami berharap Anda membalasnya saat ini," Kata
Abbot.
Pernyataan
ini tentu menyakiti dan membuat tersinggung rakyat Indonesia terutama sekali rakyat
Aceh sehingga mereka melakukan gerakan “Coin For Abbot’
Meskipun saya ikut-ikutan sebel, -koq ya politisi selevel PM nyin nyir gitu- namun cukup sekian saya membahas tentang PM Australia tersebut. Selanjutnya saya ingin menyoroti kelakuan yang mirip-mirip, eh, bukan cuma mirip, tapi memang sama, dengan kelakuan PM Abbot, sehingga kelakuan ini saya sebut Fenomena Abbot. Yaitu kelakuan suka mengungkit apa yang telah dilakukan atau apa yang telah diberikan kepada orang lain.
“Tahu,
ngga , Mbak, kalau bukan saya yang menolongnya dulu, uh, mungkin sekarang dia keblangsak”
“Kamu
jadi manusia, koq, tidak tahu berterima kasih. Kalau bukan karena saya, ngga
tahu deh, jadi apa kamu sekarang. Tahu diri dong”
Kalimat-kalimat
diatas sudah beberapa kali saya mendengarnya.
Bahkan saya sendiri pernah mengalami dibegitukan oleh seseorang.
Bahkan saya sendiri pernah mengalami dibegitukan oleh seseorang.
Apa
yang bisa saya lakukan saat itu? Saya cuma bisa diam walau sakit hati, kesal
sekaligus tak berdaya. Karena kondisi saat itu saya memang dalam sedang butuh
bantuan, dan kebetulan bantuan datang darinya. Tapi setelah tahu dampaknya seperti itu
sekarang, ingin rasanya meminjam pintu kemana
saja dari Doraemon, atau meminjam jam pasir Pembalik Waktunya Hermione
Granger, sehingga saya bisa kembali ke masa tersebut dan berusaha bertahan tanpa bersedia menerima bantuan orang tersebut.
Tapi
apa daya, hari kemarin tidak mungkin diulang.
Jadi
saya lebih memilih menggigit lidah agar tidak mengeluarkan kata-kata yang
membuat saya makin disebut ‘orang yang
tidak tahu berterima kasih’
Kenapa orang bisa terjangkit fenomena
Abbot ini?
Saya bukan psikolog, tapi saya mencoba memahami situasinya.
Mungkin orang tersebut sedang membutuhkan bantuan, dan ia berharap
bantuan datang dari orang yang dulu pernah ditolongnya, namun karena sesuatu
hal bantuan tersebut tidak bisa diberikan.
Mungkin seseorang yang dulu dibantunya terlihat lebih oke
dibandingkan dirinya, sehingga ia butuh pengakuan bahwa ia berperan besar bagi
orang tersebut.
Dan banyak mungkin lainnya.
Sahabat pernah mengalami kejadian tersebut?
Duh, pasti, sakitnya tuh disini: (pegang dada). Iya'kan?
Duh, pasti, sakitnya tuh disini: (pegang dada). Iya'kan?
------
Catatan:
saya sebut Fenomena karena bagi saya
kelakuan tersebut adalah sesuatu yang luar
biasa. Yang bisa menyebabkan perubahan perilaku korbannya menjadi serba
salah, tidak pede, marah dan sakit hati. Lihat saja bagaimana reaksi masyarakat
Indonesia ,
Aceh khususnya.
KBBI: fenomena /fe·no·me·na/ /fénoména/ n 1 hal-hal
yg dapat disaksikan dng pancaindra dan dapat diterangkan serta dinilai secara
ilmiah (spt fenomena alam); gejala: gerhana adalah salah satu -- ilmu pengetahuan; 2 sesuatu
yg luar biasa; keajaiban: sementara masyarakat tidak percaya akan adanya pemimpin yg
berwibawa, tokoh itu merupakan -- tersendiri; 3 fakta;
kenyataan: peristiwa
itu merupakan -- sejarah yg tidak dapat diabaikan