![]() |
Linchpin photo from Newminder Blog |
Jual Beli Sepatu Pantofel, Seperti Ini Apakah Sesuai Syariah?
Saya, "Loh, jangan begitu, Bu. Berarti saya berhutang sepatu. Kalau di jalan saya kenapa-kenapa, keluarga ngga ada yang tahu saya berhutang ke Ibu (saya ke pasar sendirian). Berat, Bu"
Ibu Penjual Sepatu, "Tapi gimana pencatatan saya? Masa udah dijual, dikembalikan lagi?"
Saya, "Itu namanya RETUR bu."
Si Ibu, "Lah alasan diretur apa? Biasanya kalau cacat produk."
Eh, iya juga.
Si Ibu menarik saya kembali ke tokonya, "Gini aja deh, Bu. Coba sini Ibu kembalikan semua sepatu. Uang Ibu saya kembalikan."
Si Ibu,"Ibu membeli dua sepatu dari saya. Ini dua sepatunya." Si Ibu memberikan saya dua sepatu No 39 dan 40 "Ibu bayar ke saya dua sepatu."
Saya yang ngga ngerti maksud si Ibu, ngeyel,
"Saya ngga bisa milih ukuran dong."
Si Ibu, "Ibu bayar dulu harga dua sepatu. Saya sepakat sepatu ditukar jika salah satu ukuran tidak muat atau kebesaran."
Ok , saya menurut. Saya bayar harga dua sepatu.
Si Ibu, "Nah, sekarang akadnya adalah saya pinjam ke Ibu uang dan sebagai jaminannya sepatu No. 41 ini. Uang ini akan saya kembalikan jika Ibu datang lagi ke toko saya."
Saya "Jadi akadnya pinjam meminjam ya ini?."
Si Ibu, "Lah, sebenarnya maksud Ibu juga begitu kan tadi? Entah kenapa, Saya koq yakin sepatu yang akan Ibu kembalikan yang No 41."
Ya sudah kalau begitu.
Bacalah.
Bacalah.
Agar pengetahuanmu bertambah.
Bacalah.
Dengan membaca kita jadi tahu. Asalkan kita pandai MEMILIH referensi yang tepat. Kalau kita salah memilih acuan bacaan, yang terjadi adalah malah jadi SOK TAU.
Merasa tahu padahal salah.
Sebaliknya ilmu pengetahuan yang salah, sudah pasti hasil olahan syetan. Karena hobi syetan ya menyesatkan.
Diurut aja, salahnya dimana: sumber bacaan kitakah yang salah? Guru yang mengajarkan yang salah? Atau jangan-jangan HATI kita yang salah? Niat belajar yang salah? Disini celah syetan masuk. Outputnya, praktek ilmu dalam tingkah laku sehari-hari jadi salah.
Note:
*sebetulnya 'kita' ini adalah 'AKU ', cuma aku terlalu malu untuk otokritik, sehingga mengajak kamu.
Maafkan hatiku yang salah.
"Ma!"
Aku langsung menjawab, karena memang ada yang perlu ditanyakan. "Pa, tau ngga si Tira (asisten saya) nyimpan dokumen laporan di folder mana? Dari tadi dicari koq ngga ketemu ya?"
Terus di jawab "Ngga tau."
Lalu aku tanya lagi "Stok barang A masih ada ngga ya digudang? Ini ada yang tanya"
Dijawabnya, "Iya. Masih ada."
"Loh, dari mana Pa?"
"Abis shalat isya tadi diajak Pak X makan di warungnya yang baru buka. Di ruko depan itu loh."
"Jadi dari tadi belum pulang dari masjid?"
"Belum. Maaf ya...blablabla..."
Blablabla....ngomel-ngomel lah aku.
Apa yang salah dengan sapaan "Gue dan Lu?"
Kebetulan aja ada pencetusnya, saya jadi teringat lagi. Maaf loh, sungguh bukan maksud apa-apa. Cuma mau menjelaskan pendapat saya.
Sapaan "Gue - Lu" adalah sapaan khas Bahasa Betawi untuk penyebutan orang pertama (saya, aku) dan penyebutan orang kedua (Kamu, engkau).
Sapaan ini konon berasal dari Bahasa Hokkian. Hokkian adalah salah satu bahasa daerah Tionghoa). Suku Hokkian sendiri masuk ke Betawi sekitar abad ke 17. (Thn 1673 tercatat 2.747 Orang Tionghoa di Betawi) Yang kemudian tentu aja beberapa kata-kata dalam bahasa Hokkian terserap ke dalam bahasa Betawi, melalui pergaulan.
Selain suku Hokkian yang juga jadi pendatang di Betawa adalah Bangsa Arab, yg datang pada thn 1800-an, dari bahasa Arab terserap kata sapaan "Ane" untuk panggilan orang pertama, dari kata Ana. Dan "Ente" untuk panggilan orang kedua, dari kata "Anta/antum"
Di sinetron Doel Anak Sekolahan, sapaan Lu, Gue, Ente, Ane, adalah sapaab yang biasa diucapkan. Saya yakin hal tersebut sudah dipikirkan. Dan selama ini tidak ada protes dari Masyarakat Betawi atas penggunaan kata-kata tersebut. Jika kata "Lu" dan "Gua" adalah kata sapaan yang tidak sopan, pasti sudah digrudug oleh FBR karena mereka tersinggung.
Selain itu, saya yakin seorang budayawan sekaliber Bang Benyamin Sueb tidak akan mengijinkan adanya tampilan budaya kasar pada sinetron/film yang dibintanginya.
Tapi tentu saja, ada sopan santun dalam berbahasa. Bagaimana bertutur kepada sesama teman sebaya, dan bagaimana bertutur kepada yang lebih tua.
Ah, ini hanya masalah asumsi.
10 Tips agar Facebook Marketing Anda Memberikan Hasil Yang Efektif
1 Fokus pada fans laman anda.
Akun / orang yang telah bersedia meng’klik’ LIKE pada fanspage anda berarti mereka telah menyediakan diri untuk selalu mendapat update dari anda. Dan sudah tentu para fans anda mengharapkan update yang anda unggah adalah mengenai hal yang mereka sukai. Untuk itu anda perlu secara berkala melakukan survei apa yang menjadi focus perhatian dan minat mereka saat itu.
2. Lakukan ‘kontes’ untuk meningkatkan ketertarikan pada laman anda.Sesekali anda bisa memberikan hadiah-hadiah kecil pada fans laman anda dengan menggunakan berbagai cara yang menarik. Misalkan meminta mereka mengunggah foto, memberikan komentar unik, dan lain-lain
3. Publish Link untuk meningkatkan trafik ke website anda.
Jika anda memiliki sarana berkomunikasi dengan konsumen menggunakan perangkat online lainnya, misalkan website, maka laman Fanspage Facebook bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan traffik website anda. Karena pada website anda bisa memberikan informasi tentang bisnis dan produk anda secara lebih detail dibandingkan dengan status pada laman Facebook.
4. Buatlah tombol “CTA” pada laman fanspage Facebook anda.
Saat ini Facebook menanmbahkan fitur “Calls to Action Buttons” . Yaitu tombol- tombol yang bisa langsung terhubung pada link yang anda kehendaki, sehingga anda bisa merespon konsumen anda dengan lebih cepat. Tombol-tombol tersebut seperti “Kirim Pesan” , “Telepon” “Kirim Email”, “Belanja” dan lain-lain.
5. Tambahkan foto dan video pada laman Fanspage anda.
Konten visual dapat lebih menarik minat dan mendekatkan emosi konsumen anda terhadap bisnis/produk yang anda jual.
Anda bisa memasukkan visualisasi proses produksi, para pekerja dibalik produk anda, testimoni konsumen, cerita perjalanan bisnis anda, maupun interaksi anda dengan para stakeholder. Hal ini akan membangun kepercayaan konsumen terhadapa bisnis/produk anda.
6. Jika anda mengharapkan interaksi dengan para fans FP anda, (atau konsumen anda), berikanlah kemudahan bagi mereka. Misalkan ajukan pertanyaan yang bersifat tertutup. Sehingga para fans anda cukup menjawab “Ya” atau “Tidak”. Karena menurun penelitian banyak orang yang walau tertarik dengan reward yang anda berikan setelah kuis, namun mereka merasa ‘malas ribet’ jika pertanyaan anda bersifat terbuka yang membutuhkan jawaban berbentuk kalimat panjang.
7. Manfaatkan “Trending Topics” sebagai Piggyback anda…
Anda bisa memanfaatkan hal-hal yang saat itu sedang menjadi “trending topic’ di media social untuk mendokrak citra atau kepopuleran bisnis /produk anda.
Misalnya beberapa pekan lalu “Om Telolet Om” sedang menjadi Trending Topic di dunia Media social. Beberapa klub sepak bola terkenal bahkan Pasangan Calon Gubernur tertentu mengunggah video bertemakan “Om Telolet Om” tersebut. Apakah mereka sedang hanya sekedar ikut-ikutan? Tentu tidak. Sesungguhnya mereka sedang berusaha meningkatkan “Awareness” public terhadap mereka.
8. Gunakan #Hashtag secara cerdas.
Mungkin anda terbiasa menambahkan banyak #hashtag pada postingan anda. Bahkan tak jarang ada akun yang menambahkan belasan #hashtag untuk meningkatkan pengunjung FP mereka pada sebuah postingannya. Hal tersebut tidak salah. Tapi pernahkah mata anda merasa terganggu dengan banyaknya hastagh pada tulisan yang sedang anda baca? Sesungguhnya 1 atau 2 #hashtag yang anda pilih dengan cermat, sudah sangat cukup.
9. Membagikan Posting dari Laman website atau Fanspage lain.
Yup. Orang suka terhadap pribadi yang suka berbagi. Dan para fans anda tentu menginginkan wawasan mereka berkembang.
Membagikan postingan dari FPorganisasi yang lebih besar atau seseorang yang memiliki “pengaruh” lebih besar , yang mendukung produk/bisnis bisa meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap bisnis/ produk anda.
Misalkan, jika produk anda makanan sehat yang tidak mengandung pemanis tambahan, maka anda bisa membagikan postingan dari laman WHO tentang bahaya pemanis buatan yang berlebih.
10. “Mention” akun FP lain untuk meningkatkan traffic ke akun FP anda.
Dalam postingan, anda bisa me-mention- fanspage lain yang berhubungan dengan tema FP anda. “Mention” anda tersebut dapat terlihat oleh fans dari FP tersebut. Untuk itu, postingan tersebut harus anda buat semenarik mungkin sehingga meningkatkan minat para Fans FP yang anda mention untuk mengunjungi laman FP anda.