Sejak
tahun 2008 saya mulai menyambangi kota Cilacap untuk mengurusi pekerjaan di
salah satu BUMN di kota tersebut. Dan frekwensinya makin sering sejak 5 tahun
belakangan ini. Karena rata-rata pekerjaan di kota tersebut membutuhkan
waktu beberapa hari, maka saya mau tidak mau harus menginap di kota tersebut.
Berikut
review subyektif saya terhadap beberapa hotel di kota tersebut;
1. Wisma Patra Jasa
Hotel
yang merupakan anak perusahaan Pertamina ini usianya cukup tua. Seingat saya
jaman saya kanak-kanak dulu (Bapak saya karyawan Pertamina dan pernah mengajak
saya ke kota Cilacap ini juga), hotel ini sudah berdiri.
Hotel
yang berdiri di tanah yang luas ini, mengadopsi sistem bungalow untuk
ruang-ruang kamar yang disewakan. Yakk arena hotel tua, perabotan dalam
kamar juga tampaknya sudah tua. Bahkan TV dalam kamar masih menggunakan TV
tabung. Untuk sarapan pilihannya sangat-sangat terbatas. Nasi goreng atau roti
bakar. Dengan minuman teh atau kopi. Setiap saya menginap di hotel ini, sebagai
anak pensiunan karyawan, saya mendapat diskon 25% dari harga kamar. Lumayan,
sih.
Terakhir kali saya menginap di hotel ini sekitar empat setengah tahun lalu. Semoga sekian lama itu ada perbaikan fasilitas di hotel ini. Walau dari penampakan luar sih, kayaknya ya belum banyak perubahan.
2. Hotel HOM Premier.
Ketika
mendengar bahwa di Cilacap ada hotel baru berdiri, maka saya mulai pindah ke
lain hati dari Wisma Patra. Ke Hotel Hom Premier.
Hotel
yang di manajemeni oleh grup Hotel Horison ini berbintang dua. Hotel yang
mengambil theme song “HOME”nya Michael Buble ini mempunyai
fasilitas standar hotel berbintang dua. Untuk pelayanan saya hanya bisa memberi rate Bintang Tiga saja. Alias rata-rata.
Di
awal-awal saya masih sering menginap di hotel ini, saya mempunyai keluhan
kesulitan menghubungi petugas customer
service/front officenya. Nampaknya keterbatasan jumlah pegawai menyebabkan
petugas FO juga merangkap pekerjaan lain. Selain itu handuk yang disediakan
udah lumayan kusam. Jadi kadang saya ngga
sanggup memakainya.
Untuk
hidangan sarapan, ya standarlah. Tapi dari pilihan menu restoran, saya sangat
menyukai Tom Yam Gung-nya. Buat selera saya, rasanya pas. Satu lagi yang
saya suka dari hotel ini adalah adanya Live Music tiap malam. Dan kadang-kadang
-saat sepi pengunjung- saya ikutan manggung juga. Haha, lumaya daripada bete diam
aja di dalam kamar.
Untuk
penjemputan dan pengantaran dari dank e stasiun Cilacap, gratis. Tapi, dari 10
kali menginap, mungkin saya sukses diantar dan dijemput ngga sampai separuhnya.
Karena kurangnya tenaga driver yang tersedia.
3. FaveHotel Cilacap
Hotel yang baru
buka setahun belakangan ini, dimanajemeni oleh jaringan hotel Aston. Rate hotel
ini sedikit di atas Hotel Hom Premier. Selain itu kelebihan hotel ini
disbanding Hotel Hom adalah adanya kolam renang dan Fitness Centre ukuran mini.
Jadi walau sedang berpergian, saya tetap bisa berolahraga. Adanya fasilitas
olahraga ini penting buat saya. Karena saya biasanya terserang insomnia akut
jika tidur sendiri. Maka salah satu jalan keluar untuk saya adalah berolahraga
sampai capek, lalu mandi air hangat. Biasanya setelah itu saya akan sukses
tidur.
Untuk menu makanan di saat
sarapan, menurut pendapat saya tastenya masih lebih enak makanan di Hotel Hom
Premier. Ngga merasa pas aja di lidah saya. (Rasa di lidahmu, ya urusanmu lah).
Keramahan petugas cukup ramah.
Terpenting, saya belum pernah tidak diantar dan dijemput dari stasiun kereta
api Cilacap.
4. Hotel Dafam
Hotel
ini telah berdiri di kota Cilacap cukup lama sehingga cukup terkenal. Meskipun
begitu, saya hanya baru sekali menginap di hotel ini. Untuk standar harga tidak
beda jauh dari Hotel Hom maupun FaveHotel. Untuk makanan yang tersedia
saat sarapan lebih variative disbanding ketiga hotel yang sudah saya sebut di
atas.
Namun,
saya merasa kurang nyaman saat menginap di hotel ini. Karena begitu jendela
tirainya di singkap, eladalah, koq yang terlihat adalah tembok. Hiks. Sehingga
kesan saya terhadap hotel ini tak ubahnya seperti rumah kos-kosan saya dulu.
Itulah
sebabnya saya tidak berminat lagi untuk menginap di hotel ini.
5. Hotel Atrium Premier
Adalah
hotel baru di kota Cilacap. Hotel bintang tiga (eh, tapi kata Traveloka, koq
bintang empat ya.) ruangannya lumayan nyaman dan terkesan clean. Mungkin juga karena
masih baru.
Yang
saya sukai dari hotel ini adalah tersedianya kolam renang dan sarana fitness.
Juga menu sarapan yang disediakan cukup beragam.
Tapi
saya malah punya pengalaman buruk pada malam pertama menginap di hotel ini.
Suara music ajep-ajep dari café di rooftop sangat
mengganggu. Sampai jam SATU malam!!! Rupanya setiap Minggu malam mereka
mengadakan hiburan music dengan DJ. Sedangkan malam-malam lain Live Music
dengan Organ. Walau suara music masih juga merembes ke lantai kamar saya
(berjarak dua lantai) tapi ngga seheboh ketika music ajep-ajep itu.
6. Whiz Hotel Sudirman Cilacap
Hotel
yang terletak di jalan Sudirman ini adalah hotel terbaru. Hotel ini baru saja
diresmikan pada pertengahan April 2017.
Hotel
ini terletak di seberang alun-alun. Nah, di alun-alun itu banyak banget
berderet-deret pedagang kaki lima yang menjual berbagai makanan. Saya suka…,
saya suka…
Kamar
dan fasilitas di hotel ini terkesan clean dan fresh. Mungkin karena efek dari warna
hijau lemon- putih yang mendominasi warna kamar. Mungkin juga karena masih
hotel baru.
Adapun menu yang disediakan untuk sarapan, hhmm, membuat saya tepok jidat. Di meja hanya tersedia 6 potong roti. Semangkuk besar es buah, nasi, bihun dan ayam goreng. Itu thok.
Ok, hanya karena kenyamanan kamar, sementara saya masih memafkan deh, dan bersedia kapan-kapan menginap lagi di hotel tersebut.
7. Hotel Mutiara dan Hotel Teluk Penyu.
Saya
belum pernah menginap di kedua hotel ini. Alasannya karena ya ngga kepingin aja. Usia
hotel ini mungkin ngga beda jauh dengan Wisma Patra Jasa.
Demikianlah
review subyektif saya terhadap beberapa hotel yang berada di Cilacap, semoga
berguna buat menjadi bahan pertimbangan anda dalam memilih akomodasi di kota
ini.